In a world where words transcend borders, the unsung heroes of literature—literary translators—play a crucial role in shaping global literary culture. This panel addresses the historical oversight that has left translators underappreciated and the evolving landscape of translation, highlighting new initiatives to enhance translators' visibility on book covers and in critical discussions. Join us for riveting dialogue with translators, authors, and publishers on the significance of translation in bringing rich, original works to new audiences and cultivating connections across diverse cultures.
Our expert speakers on this topic are Shamma Al Bastak, Emirati poet and artist; Colombian poet author, María Gómez Lara and Norman Erikson Pasaribu, Indonesian-language poet, translator, and editor. Moderated by Isna Marifa, a senior environmental specialist and author.
Di dunia di mana kata-kata melampaui batasan, sang pahlawan tanpa tanda jasa dunia sastra—penerjemah sastra—memiliki peran krusial dalam membentuk budaya sastra global. Panel ini membahas pengabaian historis yang membuat penerjemah kurang dihargai serta lanskap penerjemahan yang terus berkembang, menyoroti inisiatif baru untuk meningkatkan visibilitas penerjemah di sampul buku dan dalam diskusi kritis. Bergabunglah bersama kami dalam dialog menarik bersama penerjemah, penulis, dan penerbit tentang signifikansi penerjemahan dalam membawakan karya-karya orisinal yang kaya kepada audiens baru serta membangun koneksi antarbudaya yang beragam.
Pembicara ahli kami mengenai topik ini adalah Shamma Al Bastak, penyair dan seniman asal Uni Emirat Arab, penulis puisi asal Colombia, María Gómez Lara dan Norman Erikson Pasaribu, penyair, penerjemah, dan editor berbahasa Indonesia. Dimoderatori oleh Isna Marifa, seorang ahli lingkungan senior dan penulis.