In her solo exhibition Resonance of Being at Sika Gallery, Indonesian artist Aprililia presents a monochromatic world that questions the nature of existence. Her art explores the dichotomy of life, depicting humanity as both small, insignificant particles and vast, expansive waves in the ocean of time. Through a deeply evocative visual language, she examines the tension between naivety and wisdom, reality and abstraction, encouraging viewers to reflect on the essence of existence.
Aprililia is an Indonesian expressionist artist known for her exploration of duality through monochromatic mediums. Her work delves into form, presenting solitary entities burdened by individual and collective consciousness. Each piece transcends logic, blurring the line between creator and creation, inviting contemplation on the ongoing search for meaning and self-actualization.
The exhibition runs from 19 October to 14 September 2024, with the opening on 19 October at 16:00.
Dalam pameran tunggalnya yang bertajuk Resonance of Being di Sika Gallery, seniman Indonesia Aprililia menghadirkan dunia monokromatik yang mempertanyakan hakikat keberadaan. Karyanya mengeksplorasi dikotomi kehidupan, menggambarkan kemanusiaan sebagai partikel kecil yang tidak signifikan sekaligus gelombang luas yang mengarungi lautan waktu. Melalui bahasa visual yang menggugah, ia menilik ketegangan antara kenaifan dan kebijaksanaan, realitas dan abstraksi, mendorong penonton untuk merenungkan esensi dari keberadaan.
Aprililia adalah seniman ekspresionis Indonesia yang dikenal atas eksplorasinya tentang dualitas melalui medium monokromatik. Karya-karyanya mendalami bentuk, menampilkan entitas yang terisolasi dan terbebani oleh kesadaran individu maupun kolektif. Setiap karyanya melampaui logika, mengaburkan batas antara pencipta dan ciptaan, mengundang perenungan atas pencarian makna dan aktualisasi diri
Pameran ini berlangsung dari 19 Oktober hingga 14 September 2024, dengan pembukaan pada 19 Oktober pukul 16:00.