Pranita Dewi is an Indonesian writer who writes poetry, lyrical prose, and short stories. Her poetry collection titled Pelacur Para Dewa was published by Komunitas Bambu in 2006, and another titled Nyawa Tinggallah Sejenak Lebih Lama was published by Penerbit JBS in 2024. Some of her poems have appeared in Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Bali Post, Majalah Sastra Horison, Jurnal BlockNot Poetry, Jurnal Sundih, Jurnal Sajak, Basa Basi.co, Buruan.co, and other media outlets. Her poems have also been translated into French, English, and Thai, and included in several anthologies, such as the Couleur Femme Anthology published as part of the French literary event Le Printemps des Poètes, the Singapore – Indonesia Poetry Anthology by Majelis Sastra Asia Tenggara, and the Wanna Malai Anthology of Thai – Indonesian literature by the Jakarta Arts Council.
Pranita Dewi adalah seorang penulis Indonesia yang menulis puisi, prosa lirik, dan cerpen. Kumpulan puisinya yang berjudul Pelacur Para Dewa diterbitkan oleh Komunitas Bambu pada tahun 2006, dan tajuk lainnya, Nyawa Tinggallah Sejenak Lebih Lama diterbitkan oleh Penerbit JBS pada tahun 2024. Beberapa puisinya pernah dimuat di Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Bali Post, Majalah Sastra Horison, Jurnal BlockNot Poetry, Jurnal Sundih, Jurnal Sajak, Basa Basi.co, Buruan.co dan berbagai media lainnya. Beberapa puisinya juga diterjemahkan ke dalam Bahasa Prancis, bahasa Inggris, dan bahasa Thailand, dan masuk dalam sejumlah antologi, yakni Antologi Couleur Femme yang diterbitkan sebagai salah satu tema acara sastra Prancis Le Printemps des Poètes, Antologi Puisi Penyair Singapore – Indonesia oleh Majelis Sastra Asia Tenggara, dan Antologi Wanna Malai sastra Thailand – Indonesia oleh Dewan Kesenian Jakarta.