Sidhi Vhisatya is art practitioner and archivist based in Benoa, Bali, currently serving as the Festival Coordinator for the 2024 Southeast Asia Queer Cultural Festival (SEAQCF) by ASEAN SOGIE Caucus. In 2020, Sidhi joined Queer Indonesia Archive (QIA) to curate a digital exhibition titled "AIDS and Queer in Indonesia," highlighting the resilience and solidarity of Indonesian queer communities in response to HIV/AIDS during the 1980s and 1990s. As a 2022 Prince Claus Seed Awardee, Sidhi collaborated with Persatuan Waria Kabupaten Sikka (Perwakas) and the KAHE Community to develop a trans-focused community archive in Maumere, Flores. The same year, he was a resident cultural practitioner at MARANTAU, Yogyakarta, where he researched the trajectories of local queer communities. Sidhi is currently developing the Bali Archive and Repository (BaliAAR) as part of his research on Balinese intellectual histories in post-revolution Indonesia.
Sidhi Vhisatya adalah praktisi seni dan arsiparis yang berbasis di Benoa, Bali, saat ini menjabat sebagai Koordinator Festival untuk Southeast Asia Queer Cultural Festival (SEAQCF) 2024 oleh ASEAN SOGIE Caucus. Pada tahun 2020, Sidhi bergabung dengan Queer Indonesia Archive (QIA) untuk mengkurasi pameran digital berjudul "AIDS dan Queer di Indonesia," yang menyoroti ketangguhan dan solidaritas komunitas queer Indonesia dalam menghadapi HIV/AIDS pada tahun 1980-an dan 1990-an. Sebagai penerima Prince Claus Seed Award tahun 2022, Sidhi berkolaborasi dengan Persatuan Waria Kabupaten Sikka (Perwakas) dan Komunitas KAHE untuk mengembangkan arsip komunitas yang berfokus pada trans di Maumere, Flores. Pada tahun yang sama, ia menjadi praktisi budaya residensi di MARANTAU, Yogyakarta, di mana ia meneliti perjalanan komunitas queer lokal. Saat ini, Sidhi sedang mengembangkan Bali Archive and Repository (BaliAAR) sebagai bagian dari penelitiannya tentang sejarah intelektual Bali pada masa pasca-revolusi Indonesia.