Wayan Wardika is a firefly conservationist and the founder of Rumah Konservasi Kunang-kunang. Born and raised in the traditional village of Taro, Gianyar, Wayan's childhood was illuminated by the presence of fireflies, especially after electricity reached his village when he was 12. Today, these enchanting creatures are becoming increasingly rare in Bali due to global warming, habitat loss, light pollution, and chemical contamination from agriculture. At Rumah Konservasi Kunang-kunang, Wayan is dedicated to preserving the fireflies' natural habitat by creating pesticide-free zones and promoting regenerative farming practices. The center includes a firefly lab for experimenting, researching, and breeding fireflies to boost their population. Wayan works with three full-time scientists, all committed to making a significant impact on sustainability.
Wayan Wardika adalah seorang konservasionis kunang-kunang dan pendiri Rumah Konservasi Kunang-kunang. Lahir dan besar di desa tradisional Taro, Gianyar, masa kecil Wayan diterangi oleh kehadiran kunang-kunang, terutama setelah listrik masuk ke desanya saat ia berusia 12 tahun. Saat ini, makhluk-makhluk ini menjadi langka di Bali akibat pemanasan global, kehancuran habitat, polusi cahaya, dan kontaminasi kimia dari sektor pertanian. Di Rumah Konservasi Kunang-kunang, Wayan berdedikasi melestarikan habitat alami kunang-kunang dengan menciptakan zona bebas pestisida dan mempromosikan praktik pertanian regeneratif. Pusat ini memiliki laboratorium khusus untuk melakukan eksperimen, penelitian, dan pengembangbiakan kunang-kunang guna meningkatkan populasinya. Wayan bekerja dengan tiga ilmuwan penuh waktu, semuanya berkomitmen untuk memberikan dampak signifikan terhadap keberlanjutan.