In an era of instant gratification, our consumption choices are under scrutiny. Fast fashion, once celebrated for its affordability, reveals serious environmental and social issues, such as waste and exploitative labor. However, a movement for conscious consumerism is gaining momentum, encouraging thrift shopping and support for local artisans. This shift not only empowers consumers but also pushes brands to adopt ethical practices. Join us in exploring the complexities of contemporary fashion, emphasizing quality, values, and the promise of a circular economy for a sustainable future.
Our expert on this topic is Karunia Fischer, founder of the ethical clothing brand Rimmba. The session will be moderated by Aparna Bhatnagar Saxena, CEO of Torajamelo and Founder of Ahana.
Di era instant gratification, pilihan konsumsi kita semakin menjadi perhatian. Fast fashion, yang dulu dielu-elukan karena harganya yang terjangkau, kini memperlihatkan masalah lingkungan dan sosial yang serius seperti limbah dan eksploitasi tenaga kerja. Namun, gerakan untuk concious consumerism semakin berkembang, mendorong berbelanja barang bekas dan mendukung para pengrajin lokal. Pergeseran ini tidak hanya memberdayakan konsumen, tetapi juga mendorong perusahaan untuk menerapkan praktik yang etis. Bergabunglah bersama kami, mengeksplorasi kompleksitas mode kontemporer, menekankan kualitas, nilai-nilai, dan janji ekonomi sirkular untuk masa depan yang berkelanjutan.
Pakar kami dalam topik ini adalah Karunia Fischer, pendiri merek pakaian etis Rimmba. Sesi ini akan dimoderatori oleh Aparna Bhatnagar Saxena, CEO Torajamelo dan Pendiri Ahana.